OSIS adalah organisasi
intra yang terdapat di setiap sekolah dari jenjang SMP hingga SMA. Walaupun
kini siswa sudah berada pada jenjang SMA, tidak banyak dari siswa yang
mengetahui apa itu OSIS dan seperti apa tugas pengurus OSIS. OSIS merupakan
sarana penampung aspirasi siswa dan sarana pendukung kegiatan siswa dalam
pengembangan diri yang positif. Pengurus OSIS adalah sekelompok siswa yang
tergabung dalam OSIS yang memiliki tugas sebagai pelaksana dalam suatu kegiatan sekolah dan pendukung berbagai kegiatan
siswa di sekolah. Sedangkan ekskul atau Ekstra Kurikuler merupakan kegiatan
ekstra yang dikelola oleh OSIS.
OSIS dan EksKul dapat
dimisalkan sebagai “simbiosis mutualisme” atau dua hal yang saling membutuhkan
dan saling menguntungkan. Di dalam program kerja OSIS telah dicantumkan
berbagai kegiatan EksKul. Program kerja itu tidak akan berjalan maksimal jika
tidak didukung oleh pihak EksKul itu sendiri. Begitu juga dengan EksKul,
kegiatan kegiatan EksKul tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya dukungan dari
OSIS, baik dari segi pendanaan maupun persetujuan akan diadakannya suatu
kegiatan dari EksKul tersebut.
Maka dari itu, OSIS dan
EksKul perlu membangun suatu hubungan yang harmonis agar setiap program dapat
berjalan dengan baik dan tidak terjadi “missed communication” antara OSIS dan
EksKul. Dalam upaya membangun hubungan yang harmonis itu perlu adanya
penjadwalan atau pembuatan agenda kegiatan agar semua kegiatan di sekolah dapat
betjalan dengan lancar, baik kegiatan OSIS maupun kegiatan EksKul dan tidak
saling bertabrakan satu dengan yang lain.
Kita memang harus belajar
dari berbagai pengalaman. Tidak jarang kegiatan suatu EksKul bertabrakan dengan
kegiatan EksKul yang lain dan juga bertabrakan dengan kegiatan (rapat) OSIS.
Misalnya saja siswa A mengikuti dua EksKul dan ia juga tergabung dalam pengurus
OSIS. Suatu hari ketika pulang sekolah, EksKul Q yang diikutinya mengadakan
pertemuan. Di hari itu pula EksKul R yang diikutinya turut mengadakan pertemuan
dan OSISpun mengadakan rapat untuk membahas suatu kegiatan. Dalam waktu yang
bersamaan itu terdapat 3 kegiatan yang diadakan sehingga bertabrakan satu
dengan yang lain dan meyebabkan siswa A merasa bingung untuk memilih harus
mengikuti kegiatan apa terlebih dahulu.
Hal itui terjadi karena
tidak adanya koordinasi antara OSIS dan EksKul. Oleh karena itu, pengaturan
jadwal kegiatan OSIS dan EksKul sangat diperlukan utuk menciptakan suatu
keteraturan kegiatan. Tidak hanya itu, OSIS dan EksKul juga dapat saling
berbagi pikiran (sharing) tentang kegiatan yang mungkin sulit untuk diadakan di
sekolah. Dengan begitu OSIS dan EksKul dapat bersatu dan memiliki hubungan
kerjasama serta kekeluargaan yang harmonis, sehingga setiap kegiatan dapat
berjalan dengan maksimal dan saling mendukung.(Krida/TALT)
0 comments:
Post a Comment